Di dunia bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk mempromosikan produk atau jasa dengan cara yang cerdas dan tidak terlalu terasa sebagai iklan langsung adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Salah satu teknik yang digunakan oleh banyak pebisnis cerdas adalah covert selling.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep covert selling dan memberikan beberapa contoh penerapannya dalam bisnis. Bagi kamu yang ingin memulai bisnis atau meningkatkan strategi pemasaran, pengetahuan tentang covert selling bisa menjadi senjata rahasia yang sangat bermanfaat.
Apa itu Covert Selling?
Covert selling atau penjualan terselubung adalah salah satu teknik pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi calon pembeli tanpa terlihat seperti upaya penjualan langsung yang agresif.
Istilah “terselubung” di sini merujuk pada pendekatan yang lebih halus, di mana penjual tidak secara terang-terangan mengajak calon pembeli untuk berbelanja. Sebaliknya, mereka menggunakan kata-kata atau informasi yang menyisipkan pesan pemasaran secara tidak langsung ke dalam pikiran bawah sadar calon pembeli.
Teknik covert selling mengarahkan perhatian ke alam bawah sadar calon pembeli, sehingga mereka merasa tertarik untuk membeli produk atau layanan tanpa merasa ditekan. Praktik ini seringkali digunakan dalam pemasaran digital, terutama melalui media sosial dan konten online. Seorang penjual dapat menyusupkan pesan pemasaran melalui cerita, kalimat-kalimat yang menarik, atau informasi yang tidak secara eksplisit mengarahkan calon pembeli ke produk atau layanan tertentu.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun teknik covert selling dapat efektif dalam mempengaruhi calon pembeli, penggunaannya juga harus beretika. Tidak boleh digunakan untuk menyesatkan atau memanipulasi calon pembeli. Informasi yang diberikan harus tetap jujur dan sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
| Baca juga: 7 Tips Membuat Deskripsi Produk yang Bikin Daganganmu Laris!
Strategi Covert Selling untuk Meningkatkan Penjualan
Untuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan strategi covert selling, kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut.
1. Curi Perhatian Pelanggan dengan Cerita
Cara pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan mencuri perhatian pelanggan melalui cerita. Buatlah cerita yang bisa membuat pembaca merasa dekat dan relevan dengan situasi yang dihadapi. Misalnya, kamu dapat mengungkapkan masalah yang umumnya dihadapi dan menawarkan produk atau layanan sebagai solusinya. Dengan cara ini, pelanggan akan merasa terhubung dengan cerita tersebut, dan ini dapat meningkatkan minat mereka terhadap penawaranmu.
2. Gunakan Data Pendukung untuk Meningkatkan Kredibilitas
Strategi berikutnya adalah dengan memberikan data dan fakta sebagai pendukung. Kamu bisa memasukkan angka-angka hasil survei, informasi dari penelitian, atau data lain yang dapat meningkatkan kredibilitas merekmu. Meskipun testimoni dari pelanggan lain biasanya lebih mudah dipercayai, menambahkan data akan memberikan tambahan keyakinan pada calon pembeli.
3. Beri Sentuhan Visual yang Menarik
Visualisasi sangat penting dalam covert selling. Mayoritas pelanggan cenderung lebih tertarik oleh tampilan visual atau visualisasi produk. Kamu dapat menambahkan gambar atau video yang menunjukkan hasil pemakaian produk yang diceritakan. Visualisasi yang nyata akan mendorong pelanggan untuk mencoba produkmu. Pastikan semua visual yang kamu gunakan adalah asli, agar tetap menjaga kepercayaan pelangganmu.
4. Sentuh Emosi Pelanggan
Salah satu kunci sukses dalam covert selling adalah menyentuh emosi pelanggan. Buat cerita yang bisa membangkitkan simpati dan empati, mengubah target pasar menjadi calon pelanggan potensial. Lengkapi cerita tersebut dengan studi kasus nyata dan pastikan cerita diceritakan langsung oleh orang yang bersangkutan. Misalnya, jika kamu menjual produk pelangsing, mintalah pelanggan yang telah berhasil mencapai berat badan ideal untuk berbagi pengalamannya secara langsung. Hal ini bisa diwujudkan dalam bentuk rekaman audio atau video untuk mendukung pemasaran produkmu.
5. Bermain dengan Kata-kata
Kata-kata memiliki peran penting dalam covert selling. Jelaskan materi pemasaran kamu dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pelanggan. Gunakan cerita atau storytelling sebagai alat untuk menjelaskan dengan cara yang menyenangkan. Dengan penyampaian cerita yang baik, emosi pelanggan dapat tersentuh, dan mereka akan lebih mudah percaya pada penawaranmu. Berbeda dari hard selling yang mengajak pelanggan secara langsung untuk membeli, covert selling membutuhkan susunan kata yang lebih hati-hati yang dapat memotivasi pelanggan untuk mengambil tindakan tanpa merasa ditekan secara langsung.
Dengan mengikuti strategi-strategi ini, kamu dapat menciptakan pesan pemasaran yang lebih halus dan efektif untuk meningkatkan penjualan produk atau layananmu.
| Baca juga: 7 Langkah Perencanaan Keuangan yang Bikin Bisnismu Sukses
Bagaimana Cara Penerapan Covert Selling dalam Bisnis?
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk menerapkan covert selling dalam bisnismu.
1. Desain Toko yang Meyakinkan
Desain toko atau platform online yang meyakinkan dapat membuat pelanggan merasa nyaman dan tertarik untuk berinteraksi dengan produkmu. Misalnya, jika kamu menjual baju, pastikan tokomu memiliki manekin, kaca, foto-foto model baju, dan tata letak yang sesuai. Semua ini dapat membuat pelanggan betah dan lebih cenderung membeli.
2. Gunakan Diskon atau Potongan Harga
Penawaran diskon atau potongan harga dapat membuat pelanggan tergoda untuk melakukan pembelian. Memasang label diskon di depan toko tanpa menyertakan penjelasan yang terlalu frontal bisa menjadi teknik yang efektif. Pembeli akan merasa tertarik dengan diskon yang ditawarkan, terutama jika harganya cukup menarik.
3. Manfaatkan Flash Sale
Flash sale adalah teknik yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan produk dengan harga lebih murah dalam waktu terbatas. Teknik ini membuat orang merasa tertantang dan bangga jika mereka berhasil membeli produk dalam flash sale yang terbatas. Ini menciptakan dorongan kuat untuk membeli.
4. Bundling Deal
Penawaran bundling, seperti “beli 2 gratis 1” atau mengikat beberapa produk bersamaan, bisa sangat menarik bagi pelanggan. Ini bukan mengajak langsung untuk membeli, tetapi pelanggan seringkali merasa tertarik dan merasa bahwa mereka mendapatkan penawaran yang bagus.
5. Letakkan Produk yang Strategis
Penempatan produk yang strategis dapat memengaruhi keputusan pembelian pelanggan. Produk dengan tingkat keuntungan yang baik, seperti permen atau cokelat di kasir toko, dapat menggoda pelanggan yang sebelumnya tidak tertarik. Demikian pula, di toko online, produk-produk ini seringkali ditempatkan di beranda agar mudah ditemukan oleh pelanggan.
Jika kamu menginginkan kesuksesan dengan covert selling, kamu dapat mencoba beberapa strategi di atas, yang dapat disesuaikan dengan tujuan promosi dan keadaan bisnismu. covert selling adalah tentang membuat pelanggan merasa tertarik tanpa merasa terpaksa untuk membeli, dan dengan strategi ini, kamu dapat menghasilkan peningkatan penjualan yang signifikan.
| Baca juga: Omnichannel: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contohnya
Contoh Iklan Covert Selling dalam Bisnis
Berikut adalah 3 contoh covert selling dalam bisnis beserta analisis singkat mengapa mereka efektif:
Contoh 1: Teknik “Paket Hemat” di Restoran Cepat Saji
Restoran cepat saji sering menggunakan teknik “Paket Hemat” sebagai covert selling. Mereka menawarkan paket makanan dengan harga lebih rendah daripada membeli item-item tersebut secara terpisah. Pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan penawaran yang bagus, tetapi pada akhirnya mereka membeli lebih banyak item dan menghabiskan lebih banyak uang.
Strategi ini efektif karena mengalihkan perhatian pelanggan dari harga individu ke keseluruhan paket. Ini juga menciptakan dorongan psikologis untuk membeli lebih banyak dan membuat pelanggan merasa bahwa mereka telah menghemat uang.
Contoh 2: “Beli 1 Gratis 1” di Toko Pakaian
Banyak toko pakaian menggunakan taktik “Beli 1 Gratis 1” sebagai covert selling. Mereka menawarkan produk dengan harga penuh, tetapi menambahkan bonus satu produk lagi secara gratis. Pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang baik, tetapi sebenarnya mereka membayar harga penuh untuk satu item.
Taktik ini efektif karena menggoda pelanggan untuk membeli lebih banyak daripada yang semula direncanakan. Mereka merasa bahwa mereka mendapatkan penawaran yang sulit ditolak, padahal mereka membayar harga penuh.
Contoh 3: “Garansi Uang Kembali” di Penjualan Online
Banyak penjual online menawarkan “garansi uang kembali” untuk produk-produk mereka. Mereka menawarkan jaminan bahwa jika pelanggan tidak puas dengan produk, mereka dapat mengembalikannya dan mendapatkan uang kembali. Hal ini membuat pelanggan merasa bahwa mereka tidak memiliki risiko untuk mencoba produk.
Taktik ini efektif karena menghilangkan ketakutan pelanggan akan pembelian yang sia-sia. Mereka merasa lebih percaya diri untuk mencoba produk karena mereka tahu mereka dapat mengembalikannya jika tidak puas. Ini adalah contoh bagaimana covert selling dapat memanfaatkan perasaan pelanggan untuk mencapai penjualan yang lebih tinggi
Pusing Penjualan Produkmu Gak Meningkat? Langsung Konsultasi Saja dengan AsiaCommerce!
Pusing karena pendapatan bisnismu stagnan? Jangan khawatir, temukan solusi dan layanan terbaik untuk meningkatkan penghasilan bisnismu dengan cepat bersama AsiaCommerce.
Kami siap membantu kamu untuk mengembangkan bisnismu menjadi lebih sukses. Dengan berbagai layanan yang kami tawarkan, termasuk konsultasi impor, konsultasi ekspor, layanan membership yang memudahkan kamu memulai bisnis, serta konsultasi distribusi melalui marketplace, distribusi kepada reseller, dan layanan sourcing produk berkualitas, kamu akan mendapatkan panduan dan dukungan yang kamu butuhkan.
Jangan biarkan pendapatan bisnismu stagnan, langsung konsultasikan dengan AsiaCommerce dengan klik tautan berikut atau banner di bawah ini dan bergeraklah menuju kesuksesan yang lebih besar!