Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, membangun merek yang kuat adalah kunci untuk bertahan dan berkembang. Namun, apa yang membedakan merek yang sukses dari yang lain bukan hanya sebatas produk atau layanan yang mereka tawarkan. Ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang dapat menangkap perhatian dan hati konsumen secara emosional. Di sinilah pentingnya mengenal konsep “Emotional Branding”. 

Emotional branding bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang mendalam dengan konsumen, yang dapat mempengaruhi perilaku mereka dan membangun kesetiaan yang berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi esensi dari emotional branding dan mengapa setiap pebisnis wajib memahaminya.

 

Apa itu Emotional Branding?

Emotional branding bisa didefinisikan sebagai strategi pemasaran di mana sebuah merek tidak hanya fokus pada penjualan produk atau jasa, tetapi juga berupaya membangun hubungan emosional yang mendalam dengan konsumen. 

Lebih dari sekadar transaksi komersial, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan koneksi yang kuat dengan audiens, sehingga mereka merasa terhubung secara personal dengan merek tersebut. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memahami dan mewakili nilai-nilai serta identitas konsumen. 

Dengan emotional branding, merek mencoba memengaruhi emosi, kebutuhan, dan aspirasi konsumen dalam upaya membangun kesetiaan jangka panjang.

 

Kenali Emotional Branding, Pebisnis Wajib Tahu!

(Freepik/Lifestylememory)

 

Tujuan Menggunakan Emotional Branding

1. Membedakan dari Kompetitor

Melalui emotional branding, kamu bisa membedakan merekmu dari para pesaing di pasar. Dengan membangun koneksi emosional yang kuat dengan konsumen, kamu dapat menciptakan identitas merek yang unik dan menggugah perhatian di tengah persaingan yang sengit.

 

2. Menciptakan Hubungan Personal

Pendekatan ini juga memungkinkan kamu untuk membentuk hubungan yang lebih manusiawi dengan audiens, yang pada gilirannya dapat menciptakan pengenalan merek yang lebih positif. 

Dengan memahami dan merespons emosi, kebutuhan, dan aspirasi konsumen, kamu dapat menjadi lebih terdekat dengan mereka secara personal, meningkatkan kepercayaan dan keterikatan.

 

3. Meningkatkan Brand Loyalty

Salah satu tujuan utama dari emotional branding adalah meningkatkan loyalitas terhadap merekmu. Dengan menciptakan pengalaman yang berkesan dan relevan secara emosional, kamu dapat membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan, yang pada akhirnya menghasilkan retensi yang lebih besar dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi mereka.

 

 

| Baca juga: Apa Itu Marketing Mix: Arti, Konsep, Tujuan, dan Contohnya

 

 

Ketahui 10 Commandments of Emotional Branding

Di dalam bukunya, Gobé  memperkenalkan 10 Commandments of Emotional Branding atau 10 Perintah Pencitraan Emosional

1. Dari konsumen menjadi individu

Pendekatan pertama dalam Emotional Branding adalah menganggap pelanggan sebagai individu yang unik, bukan hanya sebagai konsumen biasa. Brand harus mampu memperlakukan setiap pelanggan dengan penuh hormat dan membangun hubungan yang personal dengan mereka.

 

2. Dari produk ke pengalaman

Brand harus melampaui konsep produk semata dan berusaha menciptakan pengalaman yang memuaskan bagi pelanggan. Produk tidak hanya sekadar barang, tetapi harus menjadi bagian penting dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan pelanggan.

 

3. Dari kejujuran menjadi kepercayaan

Kejujuran adalah fondasi dari kepercayaan yang kokoh antara brand dan pelanggan. Dalam Emotional Branding, penting bagi brand untuk menjadi jujur dalam setiap interaksi dan komunikasi dengan pelanggan.

 

4. Dari kualitas ke preferensi

Selain fokus pada kualitas produk, brand juga harus memperhatikan preferensi dan gaya hidup pelanggan. Hal ini membantu brand untuk tetap relevan dan disukai oleh pelanggan di tengah persaingan pasar yang ketat.

 

5. Dari ketenaran hingga aspirasi

Selain menjadi terkenal, brand juga harus mampu menciptakan aspirasi bagi pelanggan. Brand yang berhasil menciptakan aspirasi ini akan mampu membangun hubungan emosional yang kuat dengan pelanggan.

 

6. Dari identitas ke kepribadian

Identitas brand yang kuat harus mencerminkan kepribadian yang menarik dan sesuai dengan nilai-nilai pelanggan. Dengan memiliki kepribadian yang menarik, brand dapat membangun hubungan emosional yang lebih dalam dengan pelanggan.

 

7. Dari fungsi ke rasa

Produk harus mampu menimbulkan perasaan emosional dan estetika yang khusus bagi pelanggan. Hal ini membuat produk lebih dari sekadar solusi praktis, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman emosional pelanggan.

 

8. Dari mana-mana ke kehadiran

Kehadiran brand tidak hanya tentang terlihat di mana-mana, tetapi juga tentang hadir di tempat-tempat yang relevan dengan basis pelanggan target. Strategi kehadiran yang tepat dapat memperkuat hubungan antara brand dan pelanggan.

 

9. Dari komunikasi ke dialog

Komunikasi yang efektif antara brand dan pelanggan harus berupa dialog interaktif yang melibatkan feedback dan partisipasi aktif dari kedua belah pihak. Hal ini memungkinkan brand untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan mendalam dengan pelanggan.

 

10. Dari layanan ke hubungan

Brand tidak hanya tentang menjual produk dan layanan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang mendalam dan berkelanjutan dengan pelanggan. Brand yang mampu menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan akan memperoleh loyalitas yang tinggi dan berkelanjutan.

 

| Baca juga: Pengertian Brand Tagline & Contoh Tagline Brand Terkenal di Dunia

 

 

Tips Menerapkan Emotional Branding

1. Kenali Pemicu Emosi Audiensmu

Pertama-tama, kamu perlu memahami apa yang membuat audiensmu merasa terhubung secara emosional. 

Bisnis seringkali menjual produk dan layanan kepada target audiens yang beragam.sehingga penting untuk fokus pada hal-hal yang membuat mereka bersemangat dan termotivasi. 

Dengan mengetahui hal ini, kamu dapat mengintegrasikannya ke dalam strategi pemasaran dan brandingmu.

 

2. Bagikan Kisah-kisah yang Jujur

Manusia selalu tertarik pada cerita-cerita yang menginspirasi dan mudah dipahami. Tidak ada yang lebih efektif untuk membangun hubungan daripada berbagi pengalaman bersama. 

Namun, penting untuk memilih cerita yang tepat, yang memiliki elemen-elemen keterbukaan, kemampuan untuk ditempati, dan keaslian.

 

3. Fokus Pada Pengalaman Pelanggan yang Personal

Pesan-pesan generik jarang menarik perhatian. Untuk membina hubungan yang kuat dengan audiens targetmu, penting untuk memberikan pengalaman pelanggan yang personal. 

Mulailah dengan mengumpulkan data tentang preferensi dan pembelian pelanggan, lalu gunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan komunikasimu dengan mereka.

 

4. Ciptakan Kepribadian untuk Brandmu

Kepribadian adalah kunci untuk membedakan diri di pasar dan membangun koneksi emosional dengan pelanggan. 

Mulailah dengan mengidentifikasi kepribadian yang sesuai dengan brandmu, lalu pastikan bahwa semua aspek komunikasi dan visualmu sejalan dengan identitas tersebut.

 

5. Jangan Lupakan Layanan Pelanggan Pasca-penjualan

Hubungan dengan pelanggan tidak berakhir setelah penjualan. Ingatlah untuk tetap terhubung dengan mereka dan memberikan layanan pelanggan yang memadai setelah pembelian. 

Ini akan membantu memperkuat ikatan dan kepercayaan dengan pelanggan, serta meningkatkan loyalitas jangka panjang.

 

6. Tanggap dalam Menanggapi Masalah yang Kritis

Responsivitas sangat penting dalam menangani masalah yang muncul. Ketika menghadapi kritik atau masalah dari pelanggan, dengarkan dengan seksama dan ambil tindakan yang diperlukan dengan cepat. 

Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu peduli dengan kebutuhan dan kekhawatiran pelangganmu, serta siap untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai brand.

 

Kenali Emotional Branding, Pebisnis Wajib Tahu!

(Freepik/freepik)

 

Contoh Strategi Emotional Branding 

1. Konsep Rumah dan Keluarga ala IKEA

IKEA mengusung pendekatan branding emosional yang berpusat pada kehangatan, kenyamanan, dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Melalui strategi pemasaran yang cerdas dan seringkali humoris, IKEA memosisikan furnitur mereka bukan sekadar sebagai objek, melainkan bagian integral dari kehidupan rumah yang bahagia. 

Showroom mereka dirancang dengan cermat untuk membangkitkan imajinasi, mengundang pelanggan untuk membayangkan kehidupan mereka di ruang-ruang yang didesain oleh IKEA.

Brand ini juga mempromosikan keberlanjutan dan fungsionalitas, sejalan dengan nilai-nilai keterjangkauan dan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini menciptakan daya tarik emosional bagi pelanggan yang tidak hanya ingin memperindah rumah mereka, tetapi juga membuat pilihan yang sadar yang mencerminkan nilai dan aspirasi mereka untuk kebahagiaan keluarga dan kehidupan domestik yang sejahtera.

 

2. Kampanye Iklan Emosional Gillette “Perfect Isn’t Pretty”

Gillette merilis video yang mengesankan yang menampilkan empat atlet Olimpiade menjelang Olimpiade Rio 2016. Video tersebut menunjukkan bahwa menjadi sempurna, yang longgar didefinisikan sebagai atletisme yang pantas menjadi juara Olimpiade, membutuhkan banyak pengorbanan dan rasa sakit. 

Meskipun Gillette hanya menjual pisau cukur, yang secara samar dimasukkan ke dalam iklan, merek ini menciptakan daya tarik emosional pada audiensnya dengan menyelaraskan diri dengan pekerja keras di dunia. 

 

3. Kampanye “Share a Coke” dari Coca-Cola

Coca-Cola telah lama menjadi sinonim dengan kebahagiaan dan persaudaraan, tetapi kampanye “Share a Coke” mengangkatnya ke level baru dengan mempersonalisasi botol dengan nama.

Inisiatif ini mengubah minuman sederhana menjadi gestur pribadi dari hubungan, mendorong konsumen untuk mencari botol dengan nama mereka atau nama teman dan keluarga

Dengan melakukan hal tersebut, Coca-Cola memanfaatkan kekuatan keterikatan personal dan pengalaman bersama, mengubah tindakan meminum minuman soda menjadi simbol persahabatan dan perhatian. Ini bukan hanya tentang memuaskan haus; ini tentang berbagi momen, yang sangat beresonansi dengan konsumen di seluruh dunia.

 

Cari Cara Terbaik untuk Kembangkan Bisnismu? Konsultasi Aja ke AsiaCommerce!

Kamu tak perlu lagi bingung memilih strategi untuk mengembangkan bisnismu. AsiaCommerce siap memberikan konsultasi gratis untukmu. Kami menyediakan berbagai solusi dan layanan yang dapat membantu kamu mencapai tujuan bisnismu. 

Mulai dari konsultasi impor dan ekspor, layanan membership yang memudahkan kamu memulai bisnis, hingga konsultasi untuk mendistribusikan produk melalui berbagai marketplace. 

Selain itu, kami juga memberikan konsultasi distribusi kepada reseller serta layanan sourcing produk-produk berkualitas. 

Jadi, jangan ragu lagi untuk berkonsultasi dengan AsiaCommerce. Segera klik tautan berikut untuk temukan cara terbaik untuk mengembangkan bisnismu!