Dalam dunia bisnis yang penuh dengan dinamika, pengusaha seperti kamu tentu telah menyadari bahwa setiap langkah yang diambil tidak selalu berjalan sesuai rencana. Mungkin kamu sudah merasakan sendiri bagaimana perubahan pasar, kebijakan pemerintah, atau bahkan perubahan tren konsumen bisa menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya usaha. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang resiko usaha, memberikan pemahaman yang lebih dalam dan menyajikan contoh konkret agar kamu dapat memahami dan mengelola resiko ini dengan lebih efektif.

 

Pengertian Resiko Usaha

Mengutip dari investopedia.com, resiko usaha merupakan eksposur atau paparan suatu perusahaan atau organisasi terhadap faktor-faktor yang dapat menurunkan keuntungan atau bahkan mengakibatkan kegagalan. Segala sesuatu yang mengancam kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan keuangan dianggap sebagai resiko usaha. Resiko ini dapat timbul dari berbagai faktor yang saling berhubungan. Terkadang, kebijakan atau manajemen tertinggi suatu perusahaan dapat menciptakan situasi di mana bisnis tersebut menjadi lebih rentan terhadap resiko.

Resiko usaha tidak hanya mencakup kerugian finansial, tetapi juga beragam masalah yang dapat muncul dalam periode waktu tertentu selama kegiatan usaha berlangsung. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko bisnis ini bervariasi, mulai dari kondisi internal perusahaan hingga kondisi eksternal yang tidak dapat dihindari. 

Oleh karena itu, deteksi dini terkait resiko usaha sangat penting. Perusahaan perlu melakukan tindakan mitigasi, pengelolaan, dan bahkan mitigasi resiko untuk menjaga keberlangsungan usaha yang dijalani.

 

Pahami Resiko Usaha: Pengertian dan Contohnya

(Freepik/pressfoto)

 

Faktor Penyebab Timbulnya Resiko Usaha

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya resiko usaha dapat berasal dari kedua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Pihak internal merujuk pada faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, sementara pihak eksternal melibatkan hal-hal di luar kendali perusahaan. Mari kita bahas beberapa faktor penyebab resiko usaha yang relevan:

 

1. Masalah Ekonomi

Faktor eksternal yang dapat menjadi pemicu resiko usaha adalah adanya masalah ekonomi dalam suatu negara. Kondisi ekonomi yang tidak stabil atau mengalami kesulitan bisa mempengaruhi aktivitas bisnis. Saat ekonomi suatu negara mengalami masalah, dampaknya dapat merambah bisnis-bisnis lainnya.

 

2. Bencana Alam

Faktor eksternal lainnya yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah bencana alam. Resiko bisnis dapat muncul ketika perusahaan terkena dampak bencana seperti pandemi, letusan gunung yang merusak properti perusahaan, dan lain sebagainya. Bencana alam menjadi ancaman serius yang perlu dihadapi oleh perusahaan.

 

3. Perilaku Manusia

Pada sisi internal, resiko usaha dapat disebabkan oleh perilaku manusia di dalam perusahaan. Keputusan atau kebijakan yang tidak tepat dari pihak internal dapat menciptakan resiko. Misalnya, kepercayaan konsumen yang hilang karena kebijakan yang tidak memadai, akumulasi piutang yang tidak terkendali, dan sebagainya.

Melalui pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor penyebab resiko usaha dari kedua pihak ini, kamu dapat lebih siap menghadapi dan mengelola resiko agar tidak menghambat kelangsungan usaha.

 

| Baca juga: 14 Pilihan Usaha yang Dibutuhkan Orang Setiap Hari, Laris Terus!

 

Jenis-jenis Resiko Usaha

Resiko usaha dapat berasal dari berbagai aspek, dan memahami jenis-jenisnya menjadi langkah penting dalam manajemen bisnis. Berikut adalah beberapa jenis resiko usaha yang mungkin kamu hadapi:

 

1. Resiko Pemasaran

Resiko pemasaran timbul akibat tindakan yang kurang tepat dalam menerapkan strategi pemasaran. Ketidaksesuaian antara strategi pemasaran dan penerimaan masyarakat terhadap produk dapat mengakibatkan kegagalan. Penting bagi perusahaan untuk selalu memantau dan mengevaluasi strategi pemasaran agar tetap relevan di mata konsumen.

 

2. Resiko Operasional

Resiko operasional muncul ketika terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam prosedur teknis perusahaan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor seperti kurangnya kualifikasi sumber daya manusia, penggunaan teknologi yang kuno, dan faktor lainnya. Memastikan kepatuhan terhadap standar operasional adalah kunci untuk mengurangi resiko operasional.

 

3. Resiko Keuangan

Resiko keuangan merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para pengusaha. Kegagalan dalam bisnis dapat menyebabkan potensi kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, manajemen keuangan yang baik dan perencanaan yang matang diperlukan untuk mengelola resiko keuangan dengan efektif.

 

4. Resiko Sumber Daya Manusia

Resiko sumber daya manusia mencakup potensi masalah yang timbul dari manajemen SDM. Hal ini bisa mencakup kekurangan keterampilan atau keahlian dalam tim, konflik internal, atau bahkan kebijakan kepegawaian yang tidak efektif. Manajemen SDM yang baik dapat membantu mengurangi dampak resiko ini.

 

5. Resiko Pasar

Resiko pasar terkendali oleh pelanggan atau konsumen perusahaan. Perubahan dalam gaya hidup konsumen, munculnya pesaing baru, dan perkembangan pasar dapat menjadi faktor yang memengaruhi resiko ini. Perusahaan harus peka terhadap dinamika pasar dan mampu beradaptasi agar dapat mengatasi resiko pasar dengan baik.

Dengan memahami dan mengidentifikasi jenis-jenis resiko usaha ini, kamu dapat mengembangkan strategi manajemen resiko yang kokoh untuk menjaga keberlanjutan dan kesuksesan bisnismu.

 

| Baca juga: Cara Mendapatkan Modal Usaha untuk Memulai Bisnis Impianmu

 

Klasifikasi Resiko Usaha

Resiko usaha dapat diklasifikasikan dalam beberapa aspek yang mencerminkan sifat, perpindahan, dan sumbernya. Memahami klasifikasi ini membantu kamu dalam merancang strategi manajemen resiko yang lebih efektif. Berikut adalah klasifikasi resiko usaha berdasarkan beberapa faktor kunci:

 

1. Berdasarkan Sifatnya:

a. Resiko Murni
Pertama adalah resiko murni, di mana tingkat kepastian adanya kerugian dianggap besar. Contoh resiko murni mencakup bencana alam dan pandemi, yang dapat memberikan dampak signifikan pada bisnis.

b. Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif muncul akibat keputusan dan tindakan yang kurang matang. Contohnya termasuk resiko keuangan seperti hutang yang diambil tanpa pertimbangan yang baik.

c. Resiko Fundamental
Resiko fundamental adalah klasifikasi resiko yang ditanggung oleh pihak internal perusahaan dan tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Ini mencakup resiko yang melekat dalam operasional perusahaan itu sendiri.

d. Resiko Khusus
Resiko khusus berasal dari peristiwa di luar kendali dan dapat dimaklumi. Contohnya termasuk kejadian fisik seperti kebakaran atau kapal tenggelam.

e. Resiko Dinamis
Terakhir, resiko dinamis muncul dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dapat membawa tantangan baru yang harus dihadapi oleh perusahaan.

 

2. Berdasarkan Perpindahannya:

a. Resiko Dapat Dipindahkan
Resiko dapat dipindahkan adalah klasifikasi resiko di mana beban kerugian dapat dialihkan kepada pihak lain. Asuransi adalah contoh yang baik di sini, di mana perusahaan dapat melibatkan pihak ketiga untuk menanggung sebagian resiko.

b. Resiko Tidak Dapat Dipindahkan
Klasifikasi ini mencakup resiko yang tidak dapat dipindahkan beban kerugiannya kepada pihak lain. Perusahaan harus bersedia menanggung sepenuhnya konsekuensi dari resiko ini.

 

3. Berdasarkan Sumbernya:

a. Resiko Internal
Resiko internal timbul dari dalam perusahaan dan melibatkan faktor seperti karyawan, kerusakan operasional, dan kebocoran data. Manajemen internal yang baik dapat membantu mengurangi dampak resiko ini.

b. Resiko Eksternal
Resiko eksternal disebabkan oleh tindakan pihak lain di luar kendali perusahaan. Contohnya termasuk pencurian, bencana alam, dan perubahan regulasi pemerintah.

Dengan memahami klasifikasi-kasifikasi ini, kamu dapat mengidentifikasi dan mengelola resiko usaha dengan lebih efektif sesuai dengan konteks dan kebutuhan bisnismu.

 

Pahami Resiko Usaha: Pengertian dan Contohnya

(Freepik/8photo)

 

Cara Mengidentifikasi Resiko Usaha Sejak Dini

Mengidentifikasi resiko usaha sejak dini merupakan langkah krusial untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan bisnismu. Berikut adalah beberapa cara kreatif dan proaktif yang dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasi resiko usaha:

 

1. Menyusun Perencanaan Bisnis dengan Baik

Sebuah langkah awal yang penting adalah menyusun perencanaan bisnis dengan baik. Sebelum memulai bisnis, buatlah rencana tindakan yang komprehensif beserta potensi resikonya. Dengan cara ini, kamu dapat secara jelas melihat dan mengelola kegiatan bisnismu sesuai dengan tingkat resiko yang mungkin terjadi.

 

2. Analisa Tingkat Produktivitas Produk

Untuk mengidentifikasi resiko, lakukan analisis tingkat produktivitas produk. Ketika produkmu mengalami penurunan, siapkan diri dengan diversifikasi produk baru. Hal ini memastikan bahwa ketika produk lama menurun, perusahaan sudah memiliki alternatif yang siap digulirkan ke pasaran.

 

3. Melatih Kemampuan Helicopter View

Mengembangkan kemampuan “helicopter view” membantu kamu melihat bisnismu dari berbagai perspektif. Fokus perhatian tidak hanya terpaku pada satu aspek, melainkan dapat melihat berbagai sisi lain dalam perusahaan yang mungkin perlu diperbaiki.

 

4. Analisa SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) menjadi alat penting untuk mengidentifikasi resiko usaha. Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam perusahaan, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengelola resiko.

 

5. Strategi Mitigasi Resiko

Penting untuk melakukan strategi mitigasi resiko sebagai langkah terencana untuk mengurangi pengaruh dari potensi resiko. Ini memungkinkan pengurangan resiko secara bertahap, sehingga bisnismu dapat beradaptasi dan berkembang dengan lebih baik.

 

6. Mendokumentasi Proses dengan Baik

Dokumentasi proses yang baik adalah kunci untuk menghindari resiko seperti kesalahan prosedur dan kegagalan produksi. Melalui pencatatan rinci mengenai rencana dan strategi yang diterapkan, perusahaan dapat memiliki panduan yang teratur dan terinci.

 

7. Evaluasi Secara Bertahap

Melakukan evaluasi secara menyeluruh dan bertahap adalah langkah terakhir namun krusial. Evaluasi membantu kamu mengidentifikasi kebijakan atau tindakan yang tidak efektif dalam bisnismu. Dengan demikian, kamu dapat mengoptimalkan hasil dan menghindari kesalahan masa lalu.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kamu dapat lebih siap dan proaktif dalam menghadapi resiko usaha yang mungkin muncul, menciptakan dasar yang kokoh untuk pertumbuhan bisnismu.

 

| Baca juga: 5 Cara Membangun Brand E-commerce yang Sukses

 

Kembangkan Bisnismu Tanpa Khawatir dengan Berkonsultasi ke AsiaCommerce Sekarang Juga!

Jika kamu adalah seorang pebisnis yang ingin mengembangkan bisnis secara global, AsiaCommerce adalah mitra terbaik untukmu. Kami menawarkan konsultasi gratis untuk membimbing langkah-langkahmu, mulai dari ekspor, impor, hingga distribusi melalui berbagai platform online. 

Dengan layanan membership, sourcing produk berkualitas, dan panduan distribusi kepada reseller, AsiaCommerce hadir untuk memudahkan perjalanan bisnismu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan kami sekarang juga dan kembangkan bisnismu tanpa khawatir. Segera cari tahu lebih lanjut dengan klik tautan berikut atau banner di bawah ini.