Dunia investasi penuh dengan istilah dan konsep yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Memang sangat banyak sekali hal yang harus diperhatikan dan dipelajari ketika berinvestasi, salah satu hal yang cukup penting kamu pelajari dalam berinvestasi adalah capital gain atau keuntungan modal.

Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui arti dari istilah tersebut. Selain itu, kami akan menyediakan cara penghitungan keuntungan modal yang perlu kamu pahami.

 

Apa itu Capital Gain: Arti, Jenis, & Cara Menghitungnya

(Freepik/Freepik)

 

Apa Itu Capital Gain?

Menurut investopedia.com Istilah capital gain atau keuntungan modal mengacu pada peningkatan nilai aset modal ketika dijual. Sederhananya, keuntungan modal terjadi ketika kamu menjual aset dengan harga lebih tinggi dari harga awal yang kamu beli.

Dengan kata lain, capital gain terjadi ketika kamu menjual suatu aset dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga belinya.

Aset yang dapat dianggap sebagai capital asset sangat bervariasi, mencakup berbagai bentuk investasi seperti saham, obligasi, atau properti, dan juga barang-barang untuk kebutuhan pribadi seperti perabot atau perahu.

Keuntungan modal dihitung dengan mengurangkan harga beli aset dari harga jualnya. Internal Revenue Service (IRS) di Amerika Serikat memberlakukan pajak terhadap keuntungan modal dalam situasi tertentu.

Sebaliknya, ada juga istilah yang dikenal sebagai capital loss, yang terjadi ketika nilai jual suatu aset lebih rendah dari nilai belinya. Sama seperti keuntungan modal yang dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta, capital loss juga bisa terjadi dalam jumlah yang signifikan. Artinya, dalam investasi, baik keuntungan maupun kerugian modal dapat menjadi bagian dari perjalanan finansialmu.

 

| Baca juga: Pebisnis Harus Paham Pengertian ROA (Return On Asset) dan Rumusnya

 

 

Perbedaan Capital Gain dan Dividen

Investasi membawa banyak istilah yang mungkin terasa rumit, dan dua di antaranya yang sering disalahartikan adalah capital gain dan dividen. Meskipun keduanya dapat memberikan keuntungan kepada investor, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

 

1. Honorarium Investasi

Capital Gain: Keuntungan modal tergantung pada fluktuasi nilai investasi itu sendiri. Investor yang lebih memilih keuntungan modal harus memahami dan mengamati fluktuasi pasar yang terus berubah.

Dividen: Dividen tidak hanya menawarkan keuntungan dari fluktuasi harga saham, tetapi juga dapat memberikan tawaran tambahan seperti pemecahan saham atau saham bonus. Pemilihan perusahaan yang sering menunjukkan profit menjadi kunci bagi investor dividen.

 

2. Waktu Transaksi

Capital Gain: Tidak ada batasan waktu yang ketat untuk transaksi keuntungan modal. Investor perlu memahami kondisi pasar dan memilih waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset investasi.

Dividen: Untuk mendapatkan dividen, investor harus melakukan transaksi sebelum batas waktu cum date. Cum date adalah waktu di mana pemegang saham tercatat berhak atas dividen.

 

3. Jangka Waktu Investasi

Capital Gain: Investor yang lebih suka keuntungan modal cenderung memiliki modal kecil, karena bermain di pasar saham bisa lebih terjangkau dibandingkan menanam modal langsung ke perusahaan.

Dividen: Investor dividen cenderung menyukai keuntungan jangka panjang, karena pembagian dividen terjadi sekali dalam setahun. Investasi awal yang besar di awal tahun dapat meningkatkan dividen.

 

4. Sifat Pendapatan

Capital Gain: Pendapatan dari keuntungan modal bersifat aktif karena memerlukan keterlibatan langsung dalam trading dan analisis pasar.

Dividen: Pendapatan dari dividen bersifat pasif, karena investor hanya perlu menunggu keuntungan dari perusahaan dalam jangka waktu tertentu tanpa terlibat dalam kegiatan trading.

 

5. Waktu Memperoleh Keuntungan Investasi

Capital Gain: Keuntungan modal dapat diperoleh kapan saja, bergantung pada fluktuasi pasar dan keputusan investor untuk menjual aset.

Dividen: Dividen hanya dapat diperoleh sekali dalam setahun. Besaran dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

 

Memahami perbedaan-perbedaan ini penting agar investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat sesuai dengan tujuan dan strategi keuangan yang sudah dirancang.

 

Apa itu Capital Gain: Arti, Jenis, & Cara Menghitungnya

(Freepik/Freepik)

 

Jenis-jenis Capital Gain

Dalam dunia investasi, terdapat berbagai jenis keuntungan modal yang dapat kamu peroleh. Berikut adalah beberapa jenis keuntungan modal yang perlu kamu ketahui.

 

1. Capital Gain Jangka Pendek

Capital gain jangka pendek adalah keuntungan investasi yang berasal dari penjualan saham dalam kurun waktu kurang dari setahun. Investor yang lebih suka keuntungan modal jangka pendek harus memiliki keterampilan analisis pasar yang kuat untuk menghindari potensi kerugian besar. Dalam investasi properti, aset yang dijual dalam waktu 36 bulan atau kurang masuk ke dalam kategori keuntungan modal jangka pendek.

 

2. Capital Gain Jangka Panjang

Capital gain jangka panjang terjadi ketika kamu memegang saham selama minimal satu tahun. Investor yang memilih jenis keuntungan modal ini cenderung lebih santai dan tidak terlalu aktif memantau pasar saham.

 

Dalam konteks investasi properti, aset yang dijual setelah lebih dari 36 bulan kepemilikan masuk ke dalam kategori keuntungan modal jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa aturan jangka waktu penyimpanan berlaku berbeda untuk aset properti bergerak dan tidak bergerak.

 

| Baca juga: Ketahui Arti HPP dan Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

 

 

Cara Menghitung Capital Gain dan Contohnya

Jika kamu merasa kebingungan dalam menghitung keuntungan modal, tak perlu khawatir. Berikut adalah penjelasan singkat rumus yang perlu kamu ketahui:

1. Rumus Capital Gain:

Capital gain dapat dihitung dengan rumus sederhana, yaitu:

CG = (Harga Jual x jumlah produk yang dijual) − (Harga Beli × Jumlah Produk atau Investasi)

 

2. Pajak pada Capital Gain:

Perlu diingat, dalam menghitung keuntungan modal, kamu juga perlu memperhatikan pajak yang harus dibayarkan. Pajak pada keuntungan modal dikenakan kepada investor sebagai pajak terhutang. Rumus untuk menghitung besar pajak adalah:

Besar Pajak = Hasil CG × Persen Pajak

Besar pajak ini akan menentukan jumlah tambahan yang harus dibayarkan sebagai biaya pajak penghasilan tambahan.

Dengan memahami dan mengaplikasikan rumus-rumus di atas, kamu dapat menghitung keuntungan modal dengan lebih jelas. Pajak yang sudah dibayarkan oleh investor juga menjadi indikator bahwa tidak ada tunggakan pajak dari keuntungan modal yang perlu diatasi. Semoga penjelasan ini membantu memudahkan penghitungan keuntungan modalmu.

 

3. Contoh Perhitungan Capital Gain

Mari kita ambil studi kasus sederhana untuk mengilustrasikan perhitungan capital gain dan pajaknya. Anggaplah kamu membeli 100 saham perusahaan XYZ pada bulan Januari 2022 dengan harga beli Rp10.000 per saham. Setelah setahun, yaitu pada bulan Januari 2023, kamu menjual semua saham tersebut dengan harga Rp15.000 per saham.

1. Perhitungan Capital Gain:

CG = (Harga Jual x jumlah produk yang dijual) − (Harga Beli × Jumlah Produk yang dibeli)

= (Rp15.000 x 100) – (Rp10.000 x 100)

= Rp150.000 – Rp100.000

= Rp50.000

Jadi, capital gain yang kamu dapatkan dari penjualan saham tersebut adalah Rp50.000.

 

2. Perhitungan Pajak pada Capital Gain:

Dengan asumsi persentase pajak keuntungan modal yang berlaku adalah 15%, kita dapat menghitung besar pajak dengan rumus:

Besar Pajak = Hasil CG × Persen Pajak

= Rp50.000 × 0.15 = Rp7.500

Sehingga, besar pajak yang harus dibayarkan atas keuntungan modal tersebut adalah Rp7.500.

 

3. Total Dana yang Diterima:

Jumlah dana yang akan kamu terima setelah dipotong pajak dapat dihitung dengan mengurangkan besar pajak dari total keuntungan modal:

 

Total Dana = CG − Besar Pajak

= Rp50.000 – Rp7.500

= Rp42.500

Dengan demikian, setelah dipotong pajak, kamu akan mendapatkan Rp42.500 dari penjualan saham tersebut.

 

Harap dicatat bahwa perhitungan ini bersifat simulasi dan pajak yang berlaku dapat bervariasi tergantung pada regulasi pajak yang berlaku di wilayahmu. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli pajak untuk perhitungan yang lebih akurat.

 

| Baca juga: Apa Itu Pajak Masuk Impor dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

 

 

Pusing Gimana Cara Ningkatin Pendapatan Bisnis? Hubungi AsiaCommerce Aja, Gratis!

Jangan bingung lagi jika pendapatan bisnismu tidak kunjung meningkat. AsiaCommerce hadir untuk membantu kamu mencapai peningkatan penghasilan bisnis dengan pesat. Tim AsiaCommerce siap memberikan solusi terbaik melalui berbagai layanan yang kami sediakan, antara lain:

– Konsultasi impor

– Konsultasi ekspor

– Layanan keanggotaan (membership) yang memudahkan kamu memulai bisnis dengan mudah

– Konsultasi distribusi melalui marketplace

– Konsultasi distribusi kepada reseller

– Layanan sourcing produk-produk berkualitas

Dengan berkonsultasi bersama AsiaCommerce, kamu akan mendapatkan panduan yang tepat untuk mengoptimalkan bisnismu. Jangan ragu untuk menghubungi tim kami dan tingkatkan pendapatan bisnismu sekarang! Hubungi AsiaCommerce dengan mengeklik tautan berikut atau banner di bawah ini untuk konsultasi gratis dan menemukan cara terbaik untuk mengembangkan bisnismu. Gratis dan tanpa biaya tambahan!