Beban usaha merupakan aspek kritis dalam dunia bisnis yang harus dipahami secara mendalam oleh setiap pengusaha. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian beban usaha, metode perhitungannya, dan memberikan contoh konkret untuk membantu kamu memahami bagaimana beban usaha dapat memengaruhi kesehatan finansial suatu bisnis.

 

Apa itu Beban Usaha?

Mengutip dari freshbook.com, beban usaha atau yang sering disebut sebagai beban operasional, merujuk pada semua pengeluaran langsung yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional suatu bisnis. 

Pengeluaran tersebut mencakup berbagai hal, seperti gaji karyawan, pengadaan bahan baku, dan berbagai kebutuhan operasional harian lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa beban usaha tidak melibatkan biaya produksi barang atau jasa (cost of goods sold) atau investasi besar seperti pembangunan gedung atau pembelian mesin.

 

Beban Usaha: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya

(Freepik/pressfoto)

 

Apa Saja Jenis Beban Usaha?

Untuk mengerti beban usaha lebih jauh, kita perlu juga untuk memahami jenis-jenis beban usaha. Mari kita lihat beberapa jenis beban usaha yang umum dijumpai:

 

1. Beban Usaha Terkait Kompensasi

Beban usaha terkait kompensasi mencakup semua biaya yang timbul dalam bisnis terkait dengan gaji atau tunjangan karyawan. Hal ini termasuk dalam kategori biaya yang seringkali memiliki proporsi tinggi dalam struktur biaya perusahaan. 

Bagi banyak perusahaan, biaya terkait kompensasi cenderung lebih tinggi dan rutin, terutama karena sebagian besar karyawan dibayar secara berkala, misalnya, setiap dua minggu. Biaya ini melibatkan tidak hanya gaji pokok tetapi juga segala bentuk tunjangan, komisi, atau bonus.

 

2. Beban Usaha Terkait Kantor atau Tempat Kerja

Biaya operasional terkait kantor melibatkan segala pengeluaran yang diperlukan agar perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya di tempat kerja atau kantor. Ini mencakup pembelian perlengkapan kantor, pembayaran utilitas kantor, hingga biaya internet. 

Meskipun ini mungkin tidak terlihat langsung terkait dengan produksi barang atau layanan, namun elemen-elemen ini mendukung keberlangsungan operasional perusahaan.

 

3. Beban Usaha Terkait Penjualan dan Pemasaran

Biaya operasional terkait penjualan dan pemasaran mencakup semua biaya yang terkait dengan upaya memasarkan dan menjual produk atau jasa di pasar. Ini melibatkan berbagai macam pengeluaran, termasuk biaya pengiriman, pemeliharaan situs web, biaya operasional media sosial, dan lain sebagainya. 

Selain itu, biaya ini juga dapat mencakup upaya pemasaran kepada pihak swasta, seperti pemegang saham, investor, dan dewan direksi perusahaan.

 

Beban Usaha: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya

(Freepik/freepik)

 

Contoh Beban Usaha

Mari kita bahas beberapa contoh konkret dari berbagai jenis beban usaha yang mungkin kamu temui dalam pengelolaan perusahaan:

 

1. Contoh Biaya Terkait Kompensasi

  • Gaji karyawan merupakan bagian besar dari biaya terkait kompensasi. Ini mencakup semua bentuk gaji yang dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan perjanjian kerja masing-masing.
  • Kontribusi tunjangan pemberi kerja, seperti asuransi kesehatan atau tunjangan kesejahteraan lainnya yang diberikan oleh perusahaan.
  • Biaya komisi dan bonus yang diberikan sebagai insentif kepada karyawan yang mencapai atau melebihi target tertentu.
  • Kontribusi rencana pensiun yang diberikan oleh perusahaan untuk membantu karyawan merencanakan masa depan finansial mereka.
  • Biaya pemrosesan penggajian dan pajak penggajian yang terlibat dalam administrasi dan pembayaran gaji karyawan.

2. Contoh Biaya Terkait Kantor

  • Peralatan kantor termasuk dalam biaya operasional kantor, seperti pembelian komputer, printer, dan perlengkapan kantor lainnya.
  • Biaya utilitas, mencakup pengeluaran untuk listrik, internet, dan gas yang diperlukan untuk menjalankan kantor.
  • Pengeluaran akuntansi untuk layanan akuntansi yang mungkin diperlukan oleh perusahaan.
  • Biaya penyusutan aset yang terkait dengan depresiasi nilai aset perusahaan.
  • Biaya asuransi untuk melindungi aset dan karyawan perusahaan.
  • Biaya lisensi atau izin yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
  • Biaya sewa atau leasing untuk penggunaan ruang kantor atau peralatan.
  • Pajak properti yang berkaitan dengan kepemilikan aset perusahaan.
  • Manajemen properti, termasuk biaya yang terlibat dalam menjaga dan mengelola properti perusahaan.
  • Biaya pemeliharaan dan perbaikan untuk menjaga agar fasilitas kantor tetap berfungsi dengan baik.
  • Biaya hukum yang terkait dengan konsultasi hukum atau pembelaan hukum yang mungkin diperlukan.

 

3. Contoh Biaya Terkait Penjualan dan Pemasaran

  • Biaya periklanan, termasuk biaya iklan online, cetak, atau iklan lainnya yang digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan.
  • Biaya material penjualan, seperti pembuatan brosur dan pembelian merchandise perusahaan yang digunakan untuk pemasaran.
  • Biaya hiburan, yang dapat mencakup pengeluaran untuk acara klien atau kegiatan pemasaran lainnya.
  • Biaya perjalanan yang terkait dengan kunjungan bisnis atau kegiatan penjualan.
  • Biaya pengiriman langsung yang terkait dengan mengirimkan produk atau materi pemasaran kepada pelanggan atau prospek.
  • Biaya pemasaran digital, termasuk biaya yang terkait dengan kampanye pemasaran online.
  • Biaya pemeliharaan situs web yang terlibat dalam menjaga agar situs web perusahaan tetap beroperasi dengan baik.
  • Biaya pengoperasian media sosial untuk mempertahankan dan membangun kehadiran perusahaan di platform-platform sosial.

 

Rumus Menghitung Beban Usaha

Ada dua rumus yang biasa digunakan dalam perhitungan beban usaha. Berikut ini kedua rumus tersebut.

Rumus pertama

Beban Usaha = Gaji + Biaya promosi dan periklanan + Perlengkapan + Perabotan + Komisi penjualan + Pajak properti + Asuransi

Rumus ini menghitung beban usaha dengan menjumlahkan secara langsung semua biaya operasional yang terkait dengan kegiatan sehari-hari perusahaan. Ini termasuk gaji karyawan, biaya promosi, perlengkapan, dan sebagainya. Rumus ini memberikan gambaran rinci tentang komponen biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi.

 

Rumus kedua

Beban Usaha = Total pendapatan – (Pendapatan non operasional+Harga pokok penjualan)

Rumus ini menghitung beban usaha sebagai selisih antara total pendapatan dan dua elemen, yaitu pendapatan non-operasional dan harga pokok penjualan (COGS). Pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang tidak berasal dari kegiatan operasional utama perusahaan. Harga pokok penjualan mencakup biaya langsung untuk memproduksi atau mendapatkan produk yang dijual.

 

Beban Usaha: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya

(Freepik/freepik)

 

Contoh Perhitungan Beban Usaha

Mari kita lihat sebuah studi kasus untuk lebih memahami bagaimana rumus-rumus perhitungan beban usaha ini dapat diterapkan dalam konteks nyata. Ambil contoh sebuah perusahaan fiksi yang bergerak dalam industri penjualan produk konsumen.

Studi Kasus: PT Sejahtera Jaya Abadi

PT Sejahtera Jaya Abadi adalah perusahaan yang menjual peralatan rumah tangga. Berikut adalah data keuangan mereka selama satu tahun:

  • Total Pendapatan: Rp 2.000.000.000
  • Pendapatan Non-Operasional: Rp 50.000.000
  • Harga Pokok Penjualan (COGS): Rp 800.000.000
  • Gaji Karyawan: Rp 150.000.000
  • Biaya Promosi dan Periklanan: Rp 30.000.000
  • Perlengkapan: Rp 5.000.000
  • Perabotan: Rp 10.000.000
  • Komisi Penjualan: Rp 40.000.000
  • Pajak Properti: Rp 20.000.000
  • Asuransi: Rp 15.000.000

Beban Usaha = Gaji + Biaya promosi dan periklanan + Perlengkapan + Perabotan + Komisi penjualan + Pajak properti + Asuransi

Beban usaha = Usaha = 150.000.000 + 30.000.000 + 5.000.000 + 10.000.000 + 40.000.000 + 20.000.000 + 15.000.000

Beban Usaha = Rp 270.000.000

 

Baca juga artikel pilihan lainnya dari AsiaCommerce:

 

Mulai Usahamu Tanpa Ribet dengan Layanan AsiaCommerce!

Untuk para pebisnis yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis tanpa kerumitan, AsiaCommerce siap memberikan bantuan dan konsultasi gratis yang kamu butuhkan. 

Dengan berbagai layanan yang disediakan, AsiaCommerce hadir untuk membantu kamu mengatasi berbagai tantangan dan merencanakan strategi bisnis yang tepat. Kami menawarkan konsultasi impor dan ekspor, memberikan layanan membership yang mempermudah langkah awalmu dalam berbisnis. 

Selain itu, dengan konsultasi distribusi melalui marketplace dan kepada reseller, kami akan membimbing kamu untuk mencapai pasar yang lebih luas dan mengoptimalkan distribusi produkmu. AsiaCommerce juga menyediakan layanan sourcing produk-produk berkualitas, sehingga kamu dapat memiliki pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. 

Jangan ragu untuk memulai usahamu tanpa ribet dengan bantuan kami di AsiaCommerce. Klik tautan berikut atau banner di bawah ini dan raih kesuksesanmu dengan cepat.